Minggu, 08 Oktober 2017

Jalan bercerita, cerita diperjalanan

Aku dan hujan
Malam ini jalanku terasa amat begitu panjang
Bermandikan bulir-bulir rintikan sambil sesekali bercelingukan
Melihat pengendara yg sibuk dengan mantel dan barang bawaan

Ah biarkan saja
Persetan dengan segala urusan

Dingin kurasakan
Tapi  kuyup tak lagi menjadi beban
Kini aku telah bertemankan dengan hujan
Di setiap tetesnya kuselami segala-gala keagungan

Pun segala rupa kesangsian
Aku ingin berlama-lama berduaan
Mengabadi dalam dekapan malam
Tanpa harus memberi sebuah alasan
Angin dan dingin kembali menjelma sosok rupawan

Oh tidak, lagi-lagi kenyataan mematikan impian
Aku tak bisa berbahagia hanya sendirian
Malam ini juga harus kusaksikan sebuah kesengsaraan, yg terbalut dalam sebuah senyuman

Lucu, sungguh lucu
Lagi-lagi aku seperti melihat gambar diri
Yang hanya mampu memberontak dalam hati
Melihat sebuah perkara kemungkaran yg kini menjadi pembiasaan

Tuhan..
Sungguh kerdil diri ini jika memintamu untuk menyelesaikan
Apalah guna kesempurnaan yg melekat
Bila suaramu hanya sampai pada sekat kerongkongan (sambut suara si empunya entah dimana adanya)

Sadarlah, kursi kenyamananmu tak lain hanya sekedar kepalsuan yang menjerumuskan dalam lembah nista kekayaan

Ampunilah
Ampunilah jiwa-jiwa kerdil
Yang sarat akan kesombongan
Bangunlah duhai raga nan sukma
Biarkan sekali ini kunikmati keabadian; meski dalam ruang kematian

YK, 8 okt 2017

Jumat, 29 September 2017

Belum Terjudul

Seperti masuk kedalam teka teki untuk pencarian harta karun, yang harus menyelesaikan disetiap lembarannya adalah bagian dari kejutan, aku suka itu

Jika mataku melihat ke arahnya aku selalu merasa berada dalam syurga duniawi yang sudah tuhan perlihatkan sebelum hari akhir datang padaku

Padamu tumpukan buku, aku tau kau telah berhasil memalingkan sedikit dunia nyataku

Kusyukuri, tuhan memberikan kesempatan bagi diriku untuk mampu mencintai berbagai jenis buku-buku yang bertumpuk itu, sehingga aku terkadang bisa merasakan berbagai hal yang belum pernah terjamah bahkan terjadi pada diriku

Dari sekian banyak buku yang bertumpuk itu aku punya cerita

Kapan kau siap membacanya
Mungkin saja lama
Butuh waktu
Aku tunggu!

Belum Terjudul

Diriku, di antara segala yang tidak pernah kupahami,
terlalu cepat kupelajari dan terlampau lambat
kumengerti

Tidak ada kejujuran, orang-orang tidak suka
kebenaran, mereka lebih senang jatuh cinta
kepada hal-hal ringan dan mudah terbakar

Kau kata-kata yang takut akan kutulis, kalimat
yang selalu menggigit lidahku

Aku ingin jadi alasan kau tersenyum ketika berdiri di puncak kesedihan
Hasrat yang sama membunuhku
dengan cara berbeda setiap malam

Aku merasa lebih sebagai diri, yang kupikirkan
daripada diriku sendiri

Aku sekarang hanya butuh
merasakan daripada melihat
atau menyentuh.

Senin, 01 Mei 2017

Ladang Padi Di Tanah Padang

Begitu banyak burung di alam bernyanyi
Berikanlah kenyamanan dan kesejahteraan  embun di kantung daun
Agar selalu basah dan tetap mengaliri dahagaku

Menabur benih padi demi sesuap nasi
Pertama kali aku mengenal padi dari ibuku ketika ia menanak nasi
Ibuku berucap, nak jangan kau sisakan nasimu nanti matilah ayammu

Di perhelatan pergantian musim
Ladang persemaian ditumbuhi ilalang
Membakar hasrat menuai padi
Lewat jendela kecil pondok kayu
Aku melihat padi baru tumbuh

Ketenteraman hati semakin membelenggu
Angan-angan masa depan melayang ke langit biru
Hatiku bahagia setiap kali melihat indahmu
Terselip rasa gundah menunggu buahmu

Menatap senja

Senyumku menatap senja ini
Riuh daun-daun mengiringi
Rindu menyeruak saat senja menanti malam
Tidakkah kau lihat saat-saat begitu indah
Geloranya tak padam, meski diam-diam kupendam

Pergi

Kepergianku seperti segumpal abu
Ketika api menyala, aku masih berjaya diapngkuanmu
Lalu ia kau tiup hingga padam
Dan tak pernah kau hiraukan kembali
Bagaikan mengharap rindu padamu yang tak pernah berseru

Sepi melandaku

Memikul sepi
Dalam kabut rindu
Memainkan bait bait kata
Rupanya kau tak paham akan maknanya
Tentang rasa terpendam dimasa silam
Lalu hanya pandai mengadu rayu dan menyesatkanku

Tak perlu rumit untuk Rindu

Ah, begitu rumit
Ketika aku rindu dengan dia
Berarti aku ingin kehadiran dia
Demikian juga jika dia rindu dengan aku
Mungkin dia ingin aku disampingnya
Sepertinya ini tidaklah sulit sayangku
Akan kuselami lebih jauh kedasar "lautan rindu"

Aku, dia dan hari ini

Hari ini
Biarkan rindu bercerita padaku
Tentang ia yang waktu itu mengadu cerita kepadaku
Tentang aku yang selalu malu jika berhadapan denganmu
Diam, dan tak bisa bicara lebih banyak lagi

Jalan bercerita, cerita diperjalanan

Aku dan hujan Malam ini jalanku terasa amat begitu panjang Bermandikan bulir-bulir rintikan sambil sesekali bercelingukan Melihat pengend...